KITAM

Latar Belakang: Telogen Effluvium merupakan salah satu bentuk kerontokan rambut difus yang terjadi akibat gangguan siklus pertumbuhan rambut pada masa telogen. Faktor psikososial seperti stres dan dukungan sosial dapat berperan dalam memicu kondisi Telogen Effluvium. Tujuan: Mengetahui pengaruh antara faktor psikososial (faktor stres dan dukungan sosial) dengan kejadian Telogen Effluvium pada mahasiswa tingkat awal dan tingkat akhir Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati. Metode: Penelitian ini merupakan studi observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional. Subjek penelitian adalah 80 responden berusia 18-23 tahun dari angkatan 2021 dan 2024 yang memenuhi kriteria inklusi. Diagnosis Telogen Effluvium ditegakkan melalui hair pull test. Faktor psikologis diukur menggunakan kuesioner PSS-10, sedangkan untuk faktor sosial diukur menggunakan kuesioner MSPSS. uji statistik yang digunakan analisis distribusi frekuensi, chi-square, fisher exact test, dan analisis regresi logistik biner. Hasil: Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa dari 80 responden, 51 orang (63,7%) mengalami stres sedang dan 50 orang (62,5%) memiliki high perceived support, di mana 36 responden (45%) mengalami Telogen Effluvium. Hasil analisis bivariat menunjukkan terdapat hubungan antara tingkat stres dan kejadian Telogen Effluvium (p=0,0000), serta antara dukungan sosial yang didengan kejadian Telogen Effluvium (p=0,000). Analisis multivariat menunjukkan bahwa stres (OR = 1,95) dan dukungan sosial (OR = 0,826) memiliki pengaruh terhadap kejadian Telogen Effluvium.