KITAM

Latar Belakang: Morbus Hansen merupakan penyakit infeksi kronik
penyebabnya ialah M. leprae. Salah satu penyakit menular, apabila tidak diobati
dapat menyebabkan kecacatan. Penemuan kasus baru MH di Indonesia tahun 2023
sebesar 5,2 kasus per 100.000 penduduk dengan prevalensi sebesar 0,63 kasus per
10.000 penduduk. Sementara itu di Kabupaten Cirebon tahun 2022 ditemukan
kasus baru sebanyak 6,9 per 100.000 penduduk dengan prevalensi sebesar 0,7 per
10.000 penduduk. Tujuan: Mengetahui gambaran pasien morbus hansen di
Poliklinik Kulit dan Kelamin RSD Gunung Jati Cirebon. Metode: Penelitian
deskriptif dengan pendekatan retrospektif melalui data sekunder pasien morbus
hansen yang berobat di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSD Gunung Jati. Hasil:
Pasien Morbus Hansen paling banyak terjadi pada pasien berusia 26-65 tahun
(33,79%). Didominasi jenis kelamin laki-laki (63,45%). Sebagian besar pasien
tidak memiliki riwayat kontak (97,24%). Tipe Morbus Hansen paling banyak tipe
MB (95,17%). Tingkat kecacatan terbanyak adalah derajat 0 (46,90%). Pasien
tanpa reaksi (77,93%). Berasal dari Kabupaten Cirebon (79,31%). Hasil BTA
menunjukkan mayoritas pasien positif (71,03%). Simpulan : Mayoritas penderita
MH di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSD Gunung Jati periode Januari 2023-
Desember 2025 adalah laki-laki, kelompok usia 26-65 tahun, tipe multibasiler
dengan reaksi ENL.
Kata Kunci: Mycobacterium leprae, Morbus Hansen, Kusta, lepra, multibasiler,
pausibasiler, ENL, Reversal